Sabtu, 18 Januari 2020

kisah tersesat saat mendaki di telaga biru

kisahku saat tersesat mendaki. aku memang orang yang diberi kemampuan khusus yaitu bisa melihat makhluk halus dan dalam perjalanan yang kuceritakan ini juga aku melihat beberapa mahluk halus kayak mbak kunti, dan suasana yang ramai. langsung saja masuk ke cerita saat itu aku pergi bersama 8 orang menuju tempat wisata yaitu telaga biru. enam jam perjalanan dari rumahku menuju daerah pegunungan dengan melewati jalan tebing curam dan perjalanan mendaki memakan waktu dua jam.

aku mulai mendaki bersama temanku semua perlengkapan sudah disiapkan, perjalanan mendaki sampai ke telaga biru sekitar dua jam. kami bertemu banyak pengunjung lain saat kami berjalan kadang kami berpapasan dengan orang orang tersebut. melewati hutan hutan dan suasana makin dingin kami terus mendaki, setelah dua jam kami sampai di telaga biru. wah tempatnya indah danau biru dengan pantulan sinar matahari dikelilingi hutan yang masih alami. saat kami tiba hilang lelah selama perjalanan setelah melihat keindahan lokasi wisata itu. selain telaga biru rupanya ada tempat wisata lain disitu yaitu air terjun bertingkat. beberapa teman memutuskan untuk menuju air terjun yang berada tidak jauh dari situ. 

air terjun tersebut bertingkat tingkat, tetapi jalan yang dilalui sangat curam dan ekstrim apalagi untuk orang seperti aku yang baru pertama mendaki. aku pun ikut menuju tempat itu karena kudengar tempatnya sangat indah, " rugi kalo gak kesana" fikirku. kami mulai berjalan menuju tempat itu tapi aku segera melihat jalan yang dilewati sangat sulit dan berbahaya. dalam hati kufikir "wahhh tempat ini berbahaya". aku sudah mulai khawatir. "ah semoga lancarlah" fikirku.

akhirnya kami sampai di air terjun itu, ada beberapa tingkatan air terjun dan pemandanganya sangat indah. "sangat luar biasa" fikirku. kami sangat menikmati dan asik berfoto foto disana. tapi hari sudah mulai gelap seperti akan turun hujan. kami langsung bersiap siap naik lagi ke atas menuju telaga biru tadi khawatir kalau turun hujan jalan menjadi licin. aku mulai naik duluan tapi entah kenapa aku merasa lemas kakiku sangat berat untuk berjalan. teman teman sudah melompat tebing.

aku mulai terhenti karena cuaca mulai gerimis sepertinya juga akan turun hujan kakiku terasa berat, apalagi aku memang tipe seperti ini lemas ketika berada di tempat angker. di depanku sudah ada jurang dan aku harus melompatinya cukup jauh sementara kakiku sudah tidak kuat lagi berjalan. kalau aku maju mati konyol fikirku sementara di bawah batu batu besar yang jaraknya sekitar 20 meter dari tempatku sekarang. sementara teman temanku sudah melaju duluan. aku berhenti disitu duduk dan memulihkan tenaga gerimis belum berhenti yang kukhawatirkan hujan lebat jalan menjadi semakin licin. 

sudah sekitar 20 menitan aku belum bergerak sementara temanku ada yang datang sambil mengajaku tapi kakiku sudah tidak bisa berjalan. akhirnya disatu titik antara hidup dan mati ku merenungi kesalahanku dan kehidupanku dimasa lalu. dan banyak berdoa akhirnya aku memutuskan melompat" bismillah" ucapku. alhamdulillah aku berhasil melewati jurang itu meskipun kakiku terpeleset sedikit ,tapi beruntung aku bisa menyebrang. aku langsung bergegas menyusul teman teman yang ada di depan. ternyata itu belum selesai, rupanya temanku terlalu jauh.

aku berusaha mencari jalan sementara hujan makin menambah dingin suasana, fikiranku juga kacau kemana jalan ini ada beberapa simpang sambil aku melihat jejak kaki yang sudah dilewati, tapi kok aku merasa semakin asing dengan jalan yang kulewati. "wah gawat ini" fikirku. seketika aku terduduk. benar ini jalan yang tadi aku lewati aku kebingungan antara terus mendaki atau kembali lagi ke jalan semula. lagi lagi aku diposisi kebingungan aku coba teriak memanggil teman teman.

tapi sia sia saja. aku terdiam disana, dalam kondisi kebingungan aku mau berjalan ke atas. tapi tiba tiba di satu ketika aku melihat seorang temanku yang tadi bersamaku, wah aku langsung berteriak saketika dia menyaut dan akhirnya aku mencari jalan untuk menemuinya. wah akhirnya jalan yang aku cari ketemu, padahal jalanya sangat jelas banyak jejak kaki. kenapa aku tidak melihat fikirku. aku bersyukur langsung aku menuju telaga biru.


kemudian aku mencoba menenangkan diri, teman teman menyuruhku mencuci muka dengan air danau itu. tetapi setelah itu malahan aku sedikit meracau aku merasa tidak boleh pulang ada yang menghalangiku. teman temanku mulai khawatir aku bicara yang aneh aneh, akhirny mereka berusaha tenang dan akhinya kami turun ke bawah dan berjalan pulang. cuaca tidak gerimis seperti tadi, hujan sudah reda. tetapi jalur yang kami lewati sangat becek dan sulit dilewati, hari sudah semakin sore. 

ada hal aneh lagi. rupanya motor yang ditumpangi temanku lancar lancar saja. sedangkan motor yang aku tumpangi ada kerusakan bagian depanya. wahhh aku makin takut. baru kali ini aku mengalami pengalaman aneh dan mengerikan seperti ini. motor yang ditumpangi temanku sudah berjalan duluan, sementara motor ku memiliki masalah jalan yang kami tempuh juga masih jauh. hari juga semakin malam, akhirnya dengan segala cara kami mulai melaju. jadi rombongan kami dua motor berada jauh di belakang malam pun tiba. akhirnya kami sampai dintempat pemberhentian malam hari sekitar jam 19. 00 kami sudah sampai dan beristirahat.

keesokanya kami pulang alhamdulillah akhirnya menempuh perjalanan enam jam dan kami tiba di rumah masing masing dengan selamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar